7 PRINSIP PERILAKU PENDAKI SEJATI
(By: Erika Aghniya. D)
Salam Lestari dalam Keberkahan Tuhan
Dalam kegiatan alam bebas, apapun itu bentuknya, menjaga dan memelihara
alam adalah sebuah keharusan dalam kaitan dengan tidak memperparah
kerusakan yang sudah ada, apalagi kegiatan perkemahan yang saat ini
sedang meningkat trennya, maka turut menjaga kelestarian alam menjadi
sebuah hal yang sangat perlu ditekankan. Ingat bahwa manusia memiliki
kecenderungan untuk merusak, dan saat ini itulah yang terjadi. Masalah
sampah di gunung mulai banyak diberitakan, kotoran manusia yang
mengganggu para pendaki.
Indonesia Expeditions sebagai penggiat
kegiatan pendakian gunung mengajak para pendaki gunung khususnya untuk
menerapkan prinsip Leave No Trace, dan dibentuklah sebuah organisasi
internasional bernama Leave No Trace Center for Outdoor Ethics.
Indonesia Expeditions sebagai rekanan resmi dari Leave No Trace for
Outdoor Ethics mendorong para pendaki gunung khususnya dan semua orang
pada umumnya untuk turut menerapkan prinsip ini demi menjaga kelestarian
alam kita ini.
Leave No Trace terdiri dari tujuh prinsip, sebagai berikut:
1. Rencana ke depan dan Persiapan.
Hal ini meliputi:
a) tahu peraturan yang ada dan perhatian utama pada
daerah yang dikunjungi;
b) Persiapkan untuk kondisi cuaca ekstrim,
bahaya/resiko, dan kondisi darurat;
c) merencanakan perjalanan dengan
baik, terutama makanan, peralatan, bahan bakar masak, dll agar tidak
membawa terlalu berlebih;
d) mendaki dalam grup kecil. Pertimbangkan
untuk membagi grup besar ke dalam grup yang lebih kecil;
e) mengemas
ulang makanan yang dibawa untuk meminimalkan sampah; dan
f) gunakan alat
navigasi seperti peta dan kompas/GPS untuk mengurangi penggunaan tanda
jalan yang merusak seperti cat atau menjadi sampah seperti bendera atau
tali.
2. Berjalan dan Berkemah pada permukaan yang tidak labil.
Yaitu a) permukaan yang tidak labil adalah jalur yang sudah dibuat
termasuk area perkemahan, berjalan di atas batu atau kerikil, dan rumput
kering, serta melintasi jalur yang sudah ada;
b) Jagalah sumber air
dengan berkemah minimal 60 m dari danau atau sungai; dan
c) pembukaan
lahan baru sebaiknya dihindari jika tidak sangat diperlukan.
3. Buang kotoran dengan tepat.
a) Pastikan tidak meninggalkan sampah pada area perkemahan atau tempat
beristirahat pada jalur;
b) Kemas semua sampah dan bawa kembali turun;
c) Kotoran manusia dibuang dalam lubang dan jauh dari sumber air, kemah,
dan jalur pendakian, serta tutup kembali lubang yang dibuat;
d) Tidak
membuang tisu toilet atau produk pembersih lain sembarangan;
e) Tidak
mencuci dekat sumber air jika menggunakan produk pembersih dan tidak
membuang sampah makanan dekat sumber air.
4. Biarkan benda bersejarah atau Benda kuno
Yaitu a) tidak membawa atau tinggalkan apa yang ditemukan;
b) Lindungi
masa lalu dengan cara periksa, tetapi tidak menyentuh artefak atau
struktur sejarah dan kebudayaan jika menemukan;
c) Tinggalkan semua
objek natural sebagaimana adanya;
d) Hindari memindahkan atau
menempatkan spesies dari tempat lain ke tempat yang dikunjungi;
e) dan
Tidak melakukan pembangunan apapun dengan sembarangan.
5. Minimalkan dampak dari perapian.
a) Gunakan alat masak ringan dan penerangan seadanya, senter atau
lilin;
b) Tidak membuat perapian yang sangat besar atau gunakan hanya
kayu yang sudah mati; c) Matikan perapian dengan benar dan Matikan bara
dengan air dan sebar bara yang sudah padam.
6. Hormati satwa liar.
Yaitu: a) Amati satwa liar dari kejauhan dan Jangan mengikuti atau
mendekati;
b) Jangan pernah memberi makan pada satwa liar karena
memberikan makanan pada satwa liar akan merusak kesehatannya, merubah
perilaku natural, dan memaparkannya pada pemangsa atau bahaya lain;
c)
Lindungi satwa liar dan makanan anda dengan menyimpan perbekalan makanan
dan sampahnya dengan aman;
d) Hindari satwa liar pada saat mereka
sedang kawin, membuat sarang, membesarkan anak.
7. Pikirkan pengunjung yang lain.
Yaitu a) Hormati pendaki lain dan lindungi kualitas pengalaman yang
mereka dapat;
b) Berperilaku sopan dengan pendaki lain;
c) Memberi jalan
pada pendaki lain dengan menyisih di jalur;
d) Beristirahat dan
berkemah tidak pada jalur; dan
e) Hindari menciptakan keramaian dengan
suara keras.
Salam Lestari
Semoga Memberikan Manfaat
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
IMPLEMENTASI PROGRAM GIZI
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia sudah merdeka lebih dari 63 tahun. Namun persoalan gizi masih menghantui sebagian ...
-
Dental Unit . DENTAL UNIT A. Pengertian Dental Unit Denta...
-
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia sudah merdeka lebih dari 63 tahun. Namun persoalan gizi masih menghantui sebagian ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar