Sabtu, 30 Desember 2017

BAHAYA BELERANG

Identifikasi Bahaya, Penilaian Risiko dan Pengendalian Risiko pada Pekerja Tambang Belerang (Studi pada Pekerja Tambang Belerang di Taman Wisata Alam Kawah Ijen)

Ø  Tindakan Pengendalian  Risiko pada Pekerja Tambang Belerang
Seiring dengan ditemukannya berbagai fakta dilapangan bahwa pekerjaan paling berbahaya didunia  adalah penambang kawah Ijen. Untuk mengurangi ataupun mengendalikan resiko terpaparnya bahaya tersebut maka diperlukan beberapa pendekatan untuk mencegah terjadinya kecelakaan dalam bekerja. Pada umumnya aktivitas penambangan dilakukan secara tradisional oleh pekerja, sehingga kesehatan dan keselamatan pekerja penambang belerang di Gunung Ijen berisiko terganggu.
Tindakan pengendalian Risiko Pekerja bisa melalui:1.      Pendekatan atau memberikan pelatiahan kepada pekerja mengenai cara kerja yang aman, budaya keselamatan dan prosedur keselamatan.
2.      Memasang sistem perlindungan (membuat pagar pembatas antara dapur belerang dengan tepi danau kawah).
3.      Menyediakan klinik kecil atau sederhana untuk pertolongan pertama pada pekerja penambang belerang.
4.      Memberikan rambu-rambu bahaya dari kandungan air atau rambu-rambu bahaya tempat yang rawan longsor.
5.      Menyarankan kepada pekerja tambang gunung ijen untuk memakai penutup wajah atau masker Respirator, sehingga menjaga udara yang masuk ke paru-paru kita.
6.      Mencari alternatif lain untuk menganggut belerang ataupun memberikan gerobak yang layak kepada pekerja, supaya mengurang resiko kapalan pada pundak mereka.
Ø  Efek Bahaya pada Pekerja Tambang Belerang
Dengan pengahasilan tertinggi 140-200 ribu perhari, para penambang menghadapi kondisi bekerja penuh tekanan. Setiap hari mereka menghirup sulfur beracun tanpa menggunakan perlindungan yang memadai.
Potret kesehatan para penambang dikawah Gunung Ijen sebenarnya cukup memprihatinkan. Mengingat, mayoritas dari  mereka tidak menggunakan alat perlindungan  diri yang memadai, seperti masker atau safety respirator mask.1.      Efek bahaya terkena paparan sulfur berkadar tinggi yang terkandung belerang memicu kerusakan pada enamel gigi
2.      Tubuh harus bekerja ekstra keras dalam memasok kalsium, ini yang kemudian mengabitkan osteoporosis dan gangguan tubuh lainnya.
3.      Pekerja terpapar langsung dengan bahan kimia yang dikeluarkan seperti gas sulfatara, uap fumarol, gas asam arang, CO, tidak standarnya alat perlindungan diri (APD).
4.      Masalah kesehatan seperti tulang keropos, batuk, sakit gigi, nyeri persendian, dan sesak napas.
5.      Menghirup bahan kimia beracun seperti gas H2S dapat masuk kedalam tubuh kemudian masuk melalui aliran darah kedalam tubuh melalui saluran pernafasan dan bisa mengakibatkan sesak nafas.
6.      Bahaya belerang jika terkena mata akan menimbulkan iritasi. Dengan terkena kandungan asam sulfat yang berupa senyawa aerosol pada belerang mata langsung iritasi perih dan sakit.
7.      Keracunan asap belerang terrutama pada pekerja yang turun langsung ke kawah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

IMPLEMENTASI PROGRAM GIZI

BAB I PENDAHULUAN A.     Latar Belakang Indonesia sudah merdeka lebih dari 63 tahun. Namun persoalan gizi masih menghantui sebagian ...